Feminisme & Maskulinisme yang terbolak  

Ngelanjutin postinganku sebelumnya berjudul "White Woman vs Black Man", kali ini aku mau beranekdot lagi tentang Hillary Clinton & Barack Obama. Hehehe, abis seru dan geli sih terkadang melihat keduanya gembor-gemboran berkampanye akhir-akhir ini. Serunya ngelihat mereka beradu mulut menggunakan bahasa politik yang terlihat sopan, tapi terdengar saling menyinggung satu sama lain. Dan yang bikin geli, adalah berdasarkan hasil 'analisa'ku, ternyata ada yang--one could say it is--janggal, di antara keduanya. Apakah gerangan yang kumaksud?


So, pembaca semua pada tahu kan kalo usianya Clinton itu sekitar 60 tahunan? Dan biasanya di usia seperti itu, orang-orang cenderung ....merasa dirinya sudah banyak berpengalaman dan lebih matang serta profesional dibandingkan para generasi muda dalam memecahkan segala persoalan. Buat yang tinggal lama dengan nenek atau kakeknya, pasti mengerti apa yang kumaksud. That's probably why banyak presiden di seluruh dunia, usianya sekitar 50 tahunan ke atas, karena orang-orang menganggap mereka jauh lebih bijaksana, ketimbang kandidat yang muda-muda yang kemungkinan besar akan grasa-grusu kalo menghadapi masalah.

Nah, fakta usia Clinton inilah yang membuat Clinton kalo berkampanye, inti pernyataannya adalah, "Saya sudah sangat berpengalaman dan profesional," "Saya sudah melihat segala permasalahan yang dihadapi negara ini dan juga sudah melihat segala cara pemecahan masalah yang dilakukan pemimpin negara sebelumnya," "Saya tahu apa yang terbaik untuk Amerika," dll dsb dst dah. Atitud si Clinton ini masih ditambah pula dengan kesadarannya sebagai seseorang yang ber-gender wanita. Merespon masyarakat yang skeptis akan pemimpin wanita, Clinton berkata lantang yang intinya, "walaupun saya wanita, saya itu tough," (kutipan dari koran The Plain Dealer edisi minggu lalu, sori lupa nomor berapa). Dan akumulasi dari sikap-sikap Clinton inilah yang membuat Clinton, at least berdasarkan opini sebagian Americans, terlihat maskulin.

Di satu sisi, Obama yang usianya masih kepala empat, tentu belum punya pengalaman sebanyak Clinton. Sehingga dari pidatonya, beliau mungkin nggak mau terlampau "sok bisa" terlebih karena lawan politiknya adalah Clinton. Instead, Obama menggunakan kata-kata seperti "Yes, we can, yes we can" "Vote for Change," "Americans are one," segala rupa. Dari kata-kata yg beliau gunakan, kedengarannya beliau nggak mau nunjukin kalau beliau sudah berpengalaman memecahkan persoalan AS, tapi beliau terdengar berkompeten dan optimis mewujudkan mimpi-mimpi AS. Kampanyenya yang cenderung nggak seagresif dan seofensif Clinton, membuat dirinya disebut lebih "feminin" ketimbang Clinton oleh beberapa Americans.

Konklusinya, Clinton, bisa dibilang "outwomaned" by Obama itu sendiri yang secara alamiah laki-laki.

Begitulah Amerika. Masih banyak sekali orang-orang konservatif yang mempermasalahkan gender. Banyak orang yang either capek dengan kampanye kontroversialnya Clinton-Obama, or emang nggak percaya sama mereka, ujung-ujungnya memutuskan mau milih McCain aja meskipun mereka tahu capres dari Partai Republican tahun ini nggak dapet caucuses sebanyak cepres dari Partai Demokrat.

12 comments: to “ Feminisme & Maskulinisme yang terbolak

  • Faizal
    February 28, 2008 9:23 PM  

    This comment has been removed by the author.

  • Faizal
    February 28, 2008 9:23 PM  

    good point, reverse theory ^_^.

    So, hostfam pilih siapa?? :D

  • .: Kartika :.
    February 29, 2008 8:02 AM  

    This comment has been removed by the author.

  • .: Kartika :.
    February 29, 2008 8:03 AM  

    hehehehe matur nuwun sanget nggih mas faiz

    ada satu hal lagi yg bikin Clinton dianggep lebih maskulin drpada Obama.

    Menanggapi masalah perang di Irak, Clinton & Obama punya opini berbeda.

    Clinton, memilih untuk terus mengirim tentara ke Irak sampai masalah di sana selesai. Beliau emang kontra dgn perang Irak, tp juga ngga keberatan utk nerusin perang smpe semua case are closed there.

    Di satu sisi, hehe, Obama malah terang2an banget nolak perang Irak. No more wars, no more wars. Beliau adalah satu2nya org dr Partai Demokrat sejak baru jd kandidat Senator sampai kandidat Presiden, yg paling terang2an anti perang.

    *chuckled ^^

  • .: Kartika :.
    February 29, 2008 8:11 AM  

    I mean, it doesnt mean that guys are pro-wars. Maksudku, sebagian org masih menganggap bahwa laki2 dianggap cukup berani dan tidak berkeberatan utk memimpin perang jika perlu.

    Sedangkan wanita, biasanya lemah lembut hatinya, dan ngga suka pertumpahan darah.

    So Clinton - Obama walopun berakar dr satu partai, ttep aja beda bgt ya. Reversed lagi. hehe...

    Anyway, host parentsku?
    I'm not telling you. But just for a clue: My Dad dont feel like trusting the Democrats and My mom, um... she's still thinking about the one she's gonna choose.

    *gRiN^^

  • Anonymous
    March 04, 2008 6:52 AM  

    AS itu memang lucu, ngakunya negara paling demokratis, tapi presidennya dikasih syarat WASP. Kalo misalnya Demokrat yang menang, baru deh saya mau mengakui kalo AS itu negara yang demokratis. Setuju?

  • mita
    March 04, 2008 11:02 AM  

    haha there is a reason why people are now starting to use "obamatize" as a word!

    obamatize. v. 1. to charm or inspire the masses, much like Senator Barack Obama or Martin Luther King; 2. to use the power of words and speech as opposed to dealing with real, concrete issues.

    lol.

  • aisha_putri
    March 06, 2008 2:31 PM  

    yah,,,kalau aku pribadi sih kurang begitu suka kalo udah ada yang ngomong karena saya udah pengalaman...bla bla bla..

    makanya dukung aachan aja :p

  • Story of Bolang:The Sarap & Setep Man
    March 09, 2008 8:25 AM  

    beuh si mbak yg satu ini kayaknya demen bener ma politik.
    Setau w sih di Indonesia nan "permai" ini, orang2x lebih respek milih Obama. Karena selain kampanyenya yang anti perang, die juga pan pernah sekolah di mari. ya seenggagnya banggalah, mungkin dalam curriculum vitae presiden AS ada ijasah pake bahasa Indonesia. Terus bahasa Indonesia jadi bahasa pendamping di Amrik. Terus kalo mo pergi ke Amrik jadi gag usah blajar bahasa Inggris. Hwahahahahahaha. Kebanyakan ngayal dah ah

  • .: Kartika :.
    March 09, 2008 12:02 PM  

    Hi mas Ecko, mita, and aachan..
    hahaha bisa aja deh kalian :D

  • .: Kartika :.
    March 09, 2008 12:05 PM  

    Hi The Sarap & Setep Man / si bolang
    you wish! ahahahahaha... :P


    kalo boleh ngayal i'll wish the same thing juga hehehehhe!

  • harwulan
    October 17, 2009 6:42 AM  

    Tulisan bagus dengan bahasa yang emang sengaja ditulis dengan "tidak baku" style, tapi satu hal aja maaf -saya nggak seneng penggunaan kata analisa-.

    Yah, ini cuman sebuah analisis sederhana dari seorang bodoh, maaf sekali lagi.